6/recent/ticker-posts

Merasa Hebat? Waspada Gangguan Narsisme dan Ketahuilah Ciri-cirinya


BEKASICYBERNEWS.COM, Bekasi - Narsis (Selfie) istilah yang kerap dikenal di kalangan anak muda Indonesia untuk mendeskripsikan orang-orang yang kepedean dan suka membanggakan diri sendiri secara berlebihan.

Selain membanggakan diri sendiri, seorang yang narsis kerap merasa dirinyalah yang lebih baik di bandingkan orang lain.

Mereka juga terobsesi pada diri sendiri serta merasa sangat yakin bahwa mereka berhak dan harus mendapatkan perlakuan khusus dari orang di sekitarnya.

Dilansir dari beberapa sumber, berikut ciri-ciri orang narsis paling umum:


1. Merasa dirinya Superior

Tidak hanya sekedar arogan atau sombong, ciri orang narsis adalah merasa dirinya jauh lebih penting dibandingkan orang lain. Orang narsis merasa dirinya hebat, sangat unik dan spesial. Maka itu, mereka merasa hanya bisa dimengerti oleh orang spesial lainnya.

Dengan pemikiran tersebut, orang narsis juga merasa bahwa dirinya tidak pantas jika hanya mendapatkan atau merasakan hal yang biasa-biasa saja. Baginya, hal-hal sederhana sangat tidak sepadan dengan dirinya yang hebat, luar biasa dan spesial.

Tak hanya itu, ciri orang narsis yang satu ini membuatnya merasa selalu memiliki kontribusi dan pengorbanan yang lebih daripada orang lain dalam melakukan sesuatu.

Tak heran, orang narsis menganggap dirinya memiliki keunggulan atau derajat yang lebih tinggi dibandingkan orang lain, bahkan beranggapan sangat beruntung bisa berkenalan, dekat, dan menjalin hubungan dengannya.


2. Hidup di Fantasinya Sendiri

Ciri orang narsis berikutnya adalah suka menciptakan dunia sendiri di dalam pikirannya. Artinya, saat dunia yang sesungguhnya tidak mendukung pola pikir betapa spesial diri mereka, maka orang narsis akan membentuk dunia fantasi yang sesuai dengan pemikirannya.

Di dalam dunia imajinasi tersebut, orang narsis berpikiran seolah dirinya adalah yang paling sukses, kuat, brilian, menarik, dan sempurna. Dunia fantasi itu sebenarnya dibuat untuk membuatnya terhindar dari perasaan kosong dan malu yang dimiliki jauh di dalam lubuk hatinya.

Ciri orang narsis yang satu ini membuatnya menjadi lebih defensif terhadap orang lain yang tidak setuju dengan pemikiran bahwa dirinya sempurna. Bahkan, tak jarang orang narsis membenci mereka yang tidak sependapat dengan dirinya.


3. Haus akan Pujian

Ternyata, orang narsis juga memiliki ciri butuh diberi pujian terus-menerus. Bahkan, jika perlu, orang lain harus memberinya pujian setiap hari meski ia sedang tidak melakukan hal yang luar biasa. Pasalnya, orang narsis merasa bahwa pemikiran tentang dirinya yang spesial dan sempurna itu, butuh divalidasi oleh orang lain.

Maka itu, saat Anda berkenalan atau memiliki hubungan dengan orang narsis, biasanya hubungan yang dimiliki cenderung hubungan sepihak saja.

Artinya, memiliki hubungan dengan orang narsis biasanya hanya terpusat pada orang tersebut. Segala sesuatunya cukup tentang dirinya dan bukan tentang Anda.


4. Merasa semua Miliknya

Orang narsis berpikir ia berhak mendapatkan segala sesuatu yang diinginkan. Karena merasa dirinya begitu spesial di banding dengan yang lainnya.

Hal ini membuat orang narsis memiliki standar tertentu mengenai perlakuan orang lain terhadapnya. Orang narsis akan merasa bahwa dirinya harus diperlakukan dengan sangat baik oleh siapapun tanpa terkecuali.

Oleh sebab itu, jika orang lain tidak bisa memberikan apa yang diinginkannya, maka orang narsis itu akan menganggap orang tersebut tidak berguna.

Apalagi jika Anda meminta “imbalan” atau perlakuan yang sama dari mereka, sikap Anda akan ditanggapi dengan sikap dingin bahkan cuek tanpa diperdulikan.


5. Tidak pernah berfikir perasaan orang lain

Orang narsis memiliki ciri tidak peka terhadap perasaan orang lain. Pasalnya, orang narsis tidak bisa menempatkan dirinya jika berada di posisi orang lain, atau bisa dibilang tidak memiliki empati. Sering kali, orang narsis menganggap orang lain sebagai objek semata.

Artinya, keberadaan orang lain hanyalah untuk memenuhi kebutuhannya. Maka itu, orang narsis tidak perlu berpikir dua kali untuk mengambil keuntungan dari orang lain. Khususnya jika orang tersebut dapat membantunya memenuhi atau mencapai target dan tujuannya.

Masalahnya, orang yang memiliki gangguan mental ini sering kali tidak menyadari perlakuan buruknya terhadap orang lain. Hal ini disebabkan, orang narsis memang tidak memikirkan dampak yang mungkin terjadi dari sikap dan perilakunya di kemudian hari.


6. Gemar Mengintimidasi

Seperti yang telah disebutkan oleh Mayo Clinic, narcissistic personality disorder (NPD) dapat memengaruhi berbagai aspek kehidupan orang yang mengalaminya. Salah satunya adalah dalam menjalin hubungan dengan orang lain, baik hubungan percintaan, pertemanan, atau dalam dunia kerja.

Mengapa demikian? Orang narsis memiliki ciri suka mengintimidasi, merundung, atau mengucilkan nilai orang lain. Apalagi jika orang lain tersebut memiliki sesuatu yang tidak dimilikinya, ia pasti akan merasa sangat terancam. Ya, orang narsis benci melihat orang lain bahagia. Terlebih, jika ia tidak bisa merasakannya juga.

Oleh karena itu, bagi orang narsis salah satu cara melindungi harga dirinya adalah dengan mengintimidasi orang lain. Hal ini biasanya dilakukan dengan menghina, merundung, atau mengecilkan nilai diri orang tersebut.

Cara ini dilakukan untuk meyakinkan diri mereka dan orang lain bahwa tidak ada yang sepadan bisa lebih baik dari dirinya.


7. Pribadi Narsisme

Ini lebih mengacu pada individu yang memiliki keyakinan kuat bahwa pandangannya adalah satu-satunya yang benar, sulit menerima pendapat orang lain, dan cenderung merendahkan sudut pandang yang berbeda. Kondisi dimana ia merasa dirinya memiliki kekuatan serta kemampuan yang mirip dengan Tuhan.

Ini juga bisa di istilahkan Gangguan Kepribadian Narsistik (NPD) yang dapat membuat dirinya merasa hebat, membutuhkan pengakuan, haus akan validasi dan percaya bahwa pandangannya adalah yang paling tepat di banding dengan orang lain. 

Kondisi ini pula, dimana seseorang merasa dirinya lebih pintar atau lebih mampu daripada orang lain, padahal sebenarnya tidak memiliki keterampilan atau pengetahuan yang sesuai, bahkan sulit memahami atau menerima sudut pandang orang lain.


(Rab)

Posting Komentar

0 Komentar